Sabtu, 26 September 2015

XL Ungkap Rencana Besar Usai Refarming 1.800 MHz

By
Liputan6.com, Jakarta - Demi mengekspansi layanan 4G lebih optimal, operator XL Axiata mengungkap rencana besarnya usai menyelesaikan penataan frekuensi (refarming) di 1.800 MHz yang ditarget rampung pada November mendatang.

Ada beberapa langkah yang akan dilakukan sambil menyelesaikan refarming 1.800 MHz secara bertahap. Pertama, XL akan merelokasi layanan 4G di Yogyakarta, Medan, dan Bogor di frekuensi 900 MHz ke 1.800 MHz.

"Dengan begitu, frekuensi 900 MHz bisa kami matikan usai refarming selesai. Frekuensi 900 MHz akan dikembalikan seluruhnya untuk layanan 2G," ungkap Pantro Pander, VP LTE XL Axiata di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Saat ini, komposisi penggunaan frekuensi XL sebagai berikut; pita selebar 7,5 MHz di 900 MHz (5 MHz 4G dan 2,5 MHz 2G), 22,5 MHz di 1.800 MHz (10 MHz 4G dan 12,5 MHz 2G), dan 15 MHz di 2.100 MHz (seluruhnya 3G).

Artinya, alokasi layanan 4G di frekuensi 1.800 MHz akan lebih luas. Sebab saat ini XL hanya mengalokasikan pita selebar 10 MHz untuk 4G, dan 12,5 MHz untuk 2G.

Apabila pita 5 MHz di 900 MHz sudah dikosongkan, layanan 2G di 1.800 MHz bisa dipindah sebagian ke sana. Dengan begitu, 5MHz yang kosong di 1.800 MHz dapat dipakai untuk menambah alokasi 4G, dari sebelumnya hanya 10 MHz menjadi15 MHz.

"Jika memakai 10 MHz saja bisa tembus kecepatan, maka dengan 15 MHz kecepatannya dapat naik menjadi 100 Mbps," tambah Budi Harjono, Vice President Network Planning XL.

Selain itu, kata dia, rencana pemindahan tiga kota di 900 MHz ke frekuensi 1.800 MHz, agar XL lebih mudah untuk menerapkan carrier aggregation (CA). Sebab posisi frekuensinya berdekatan dengan 2.100 MHz.

"Kami belum tahu kapan, karena regulasi (teknologi netral) di 2.100 MHz belum ada."

sumber : http://tekno.liputan6.com/read/2324181/xl-ungkap-rencana-besar-usai-refarming-1800-mhz

Sabtu, 12 September 2015

Jaringan 4G baru Bisa Diterapkan Tahun 2018 Di Indonesia

Diposkan oleh Admin
Jaringan 4G di Indonesia - Internet menjadi sebuah kebutuhan penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan saat ini. Entah untuk sekadar chatting, browsing, atau bahkan sudah menjadi tuntuan pekerjaan. Untuk meningkatkan kecepatan internet, berbagai pihak terus bereksperimen dengan teknologi. Dan akhirnya kini teknologi internet sudah sampai pada kasta 4G atau LTE. di berbagai negara maju sudah mulai mengembangkan teknologi internet yang paling cepat dan hemat ini.

4g LTE,jaringan 4g LTE indonesia,teknologi,teknologi 4G di Indonesia

Lantas, bagaimana dengan Indonesia ?
Di Indonesia, tampaknya kita harus bersabar untuk merasakan teknologi 4G, pasalnya urusan 3,5G saja saat ini belum beres. Kementrian Komunikasi dan Informasi merilis pernyataan bahwa Indonesia baru akan mengadopsi teknologi 4G pada tahun 2018. Dikutip dari Antara, kemenkominfo bersama Asosiasi GSM berkomitmen menggunakan frekuensi 700 MHz untuk 4G LTE tersebut. Padahal saat ini, frekuensi tersebut masih digunakan untuk TV analog. sehingga, pemanfaatan 4G LTE baru akan dimulai setelah digitalisasi televisi selesai. Kominfo memperkirakan proses perpindahan dari TV analog ke TV digital baru bisa rampung paling cepat tahun 2017, jadi Pemerintah dan operator seluler bisa mengelar 4G LTE setelah tahun 2018.

Penggunaan frekuensi 700 MHz ini merupakan saran dari International Telecomunication Union. keuntungan yang diperoleh jika menggunakan teknologi 4G LTE adalah pengurangan gangguan sinyal,hemat biaya peralatan, dan mampu menjangkau wilayah yang lebih luas serta hanya membutuhkan sedikit pemancar.
 
Sumbernya:http://technomu.blogspot.co.id/2013/05/jaringan-4g-baru-bisa-diterapkan-tahun.html

Senin, 07 September 2015

Adopsi Jaringan 5G Masa Depan Tak Seheboh 4G

Adopsi Jaringan 5G Masa Depan Tak Seheboh 4G
Adopsi Jaringan 5G Masa Depan Tak Seheboh 4G (Foto: Google Doc)

CALIFORNIA Lembaga riset dunia ABIresearch mengabarkan bahwa perkembangan adopsi jaringan 5G yang diprediksi akan mulai ramai pada tahun 2023, diperkirakan akan lebih sepi peminat jika dibandingkan dengan adopsi jaringan 4G dari 3G.
Pertumbuhan 4G yang lebih cepat dibandingkan dengan 5G, karena adopsi jaringan LTE ini didukung dengan pertumbuhan smartphone yang makin kiat dan ketersediaan perangkat 4G di semua kategori produk, seperti dikutip dari ABIresearch, Jumat (12/12/2014).
“Ada beberapa kesamaan antara negara-negara yang membangun awal jaringan 5G. Mereka memiliki jumlah pendukung yang besar, dan presentasi besar yang tinggal di daerah perkotaan. Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan dan Inggris pada 2025,” jelas Philip Solis, Direktur Riset ABIresearch dalam keterangannya di laman situs.
Pertumbuhan pelanggan 5G sendiri, kemungkinan akan menjadi lebih sedikit karena pertumbuhan perangkat yang mengadopsi ini diredam. Menurut ABIresearch sendiri, diungkapkan kompleksitas jaringan 5G menjadi kendala utama adopsi jaringan ini untuk dimulai.
Adopsi jaringan 5G sendiri menggunakan teknologi Mutiple-Input-MultipleOutput (MIMO), karena tingginya frekuensi spektrum yang akan digunakan. Serta teknik 3D beamforming, untuk membentuk balok spektrum yang membagi ruang di sekitar basestation 5G.
Sedangkan pada perangkat klien, teknik kerja jaringan ini akan memiliki link ke beberapa sel jaringan secara bersamaan untuk konektivitas yang kuat, Spektrum akan digunakan secara fleksibel. Namun, gelombang dan skema modulasi merupakan aspek yang jelas di jaringan 5G ini.

Sumber nya : http://techno.okezone.com/read/2014/12/12/54/1078229/adopsi-jaringan-5g-masa-depan-tak-seheboh-4g