Sabtu, 25 Oktober 2014

Pengertian Data dan Informasi

Pengertian Data dan Informasi
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek
 informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi.
Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui

Pengertian Database

Pengertian Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "Data Base" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
www.termasmedia.com/65-pengertian/69-pengertian-database.html

Definisi dan Elemen DataBase

Definisi dan Elemen DataBase

Beberapa definisi tentang Database :
        1.       Menurut Gordon C. Everest :
        Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
        2.       Menurut C.J. Date :
          Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi  dari suatu   organisasi.
       -  Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
       -  Data output adalah data yang dihasilkan sistem
        Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
       3.       Menurut Toni Fabbri :
             Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
       4.       Menurut S. Attre :
        Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
Jadi SISTEM DATABASE adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.
Sifat-sifat database :
        ·         Internal          :  Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
        ·         Terbagi/share :  Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).
Elemen-elemen database :
 A.  Tipe  :
          1.       Enterprise         =  Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.
          2.       Entity    =  File  =  Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan
          3.       Atribute            =  Field = Data item  =  Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file
          4.       Record             =  Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file
         Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.
Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan record terdiri dari beberapa field.
                Enterprise             Entity / File             Record                Atribute/Field
 B.  Isi / Nilai :
           1.       Data File           :  Seluruh isi data pada file
           2.       Data Record     :  Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file
           3.       Data Value       :  Isi data masing-masing data elemen.
         http://budhisusetio.blogspot.com/p/definisi-dan-elemen-database.html
Elemen Dalam Database
1 Field
Setiap record terbentuk dari bagian kecil informasi, misal: nama atau kota yang disebut: FIELD.
a. Pengisian Nama Field
Ketik kolom Field Name dengan nama yang unik. Perlu diperhatikan bahwa dalam satu file database tidak boleh ada nama field yang sama. Setelah pengetikan nama field selesai, tekan ENTER.
Ketentuan untuk memberikan nama pada field:
- Nama field harus selalu diisi,
- Lebar field sebanyak 10 karakter, boleh terdiri dari kombinasi huruf dan angka,
- Karakter pertama harus huruf,
- Pemakaian tanda baca, spasi, dan karakter tertentu lainnya tidak diperbolehkan.
b. Jenis-jenis Field
Jenis-jenis field terdiri dari:
- Character : berisikan lebih dari 254 karakter ASCII atau digit.
- Numeric : bisa berisi 1 sampai 20 angka, tanpa desimalnya.
- Float : berisikan 1 sampai 20 angka. Dipakai untuk kalkulasi.
- Date : menggunakan 8 digit yang mencakup tahun, bulan, dan tanggal.
- Logical : memerlukan 1 spasi untuk parameter True atau False.
- Memo : berisikan lebih dari 10 karakter. Digunakan untuk mengetik dokumen besar. Batasnya sesuai memori yang tersedia.
2 Record
Dalam DataBase, setiap BARIS dari buku alamat disebut RECORD.
Menambah Record Baru
Prosedur penambahan record di layar Browse atau layar edit adalah sama,
yaitu dengan prosedur berikut:
a. Aktifkan menu Record dengan menekan Alt+R,
b. Tekan A untuk menambah record baru. Posisi kursor sekarang selang 1 baris dari field terakhir.
c. Klik Record baru tersebut, jika sudah selesai akhiri dengan penekanan ENTER.
3 File
· Struktur File dan Data
Dalam pembuatan bank data, harus dibedakan dua elemen, yaitu strukturnya (buat record) dan data-datanya. Ciri-ciri setiap file dBase yaitu mempunyai keteraturan tertentu. Data-data yang dirangkum dan disimpan. Keteraturan membagi data-data pada elemen Informasi tunggal dan sama.
· Membuat File
Sebelum Anda memulai program dBase, Anda harus mengaktifkan atau membuat directory untuk tempat-tempat file Anda.
Contoh :
MKDIR C:/LATIHAN
Bila Anda tidak mengakitfkan directory untuk file-file yang akan dipakai nanti, maka Anda dapat mengguankan directory dari program yang dipanggil.
dBase bila dot prompt tampak pada layar tekan (F2 Data) untuk menuju ke control. Setelah itu buat directory standar untuk mendapatkan file tersebut.
Contoh Record File :
Field: Data
Pengarang Mark & Technik
Judul DOS 3.3 untuk PC dan PS/2
Tahun 1989
Halaman 350
4. Data Base
Kumpulan database dari suatu objek dinamakan DataBase. Objek ini bisa nyata bisa abstak. Contoh objek nyata adalah: data pemilik, data inventory, atau invoice. Sedangkan contoh objek abstrak ialah merek dagang.
DataBase melakukan pengelompokan atau organisasi data dengan tujuan pemberian indeks pada kartu, atau pemberian nomor halaman buku. Dengan demikian mempermudah pencarian informasi tertentu.
Secara singkat, DataBase dapat digunakan untuk:
- Mengelompokkan data berdasarkan jenis
- Menyimpan informasi untuk berbagai keperluan.
5.  Fungsi Round
The Round fungsi putaran kolom. Ekspresi, atau nilai desimal ke n tempat. Jika argumen kedua adalah 0 atau tidak ada, maka nilai dibulatkan ke nol desimal. Jika argumen kedua adalah 2, nilai tersebut dibulatkan menjadi dua desimal. Sebaliknya, jika argumen kedua adalah -2, nilai tersebut dibulatkan dua tempat desimal ke kiri.
The Round fungsi dapat juga digunakan fungsi tanggal anda akan melihat contoh kemudian dalam pelajaran ini.
The DUAL is a dummy table. The DUAL adalah dummy tabel.

Perancangan Database

Perancangan Database

Proses Perancangan Database

Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:
  • Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis
  • Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
  • Tahap 3, Pemilihan DBMS
  • Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
  • Tahap 5, Perancangan database secara fisik
  • Tahap 6, Implementasi Sistem database
Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas paralel:
  1. Aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database,
  2. Aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.
Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.
6 tahapan diatas tadi tidak harus diproses berurutan. Pada tahap ke 1 merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan database. Tahap 6 merupakan implementasi database-nya.
Tahap 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan database. Sedangkan yang merupakan inti dari proses perancangan database adalah pada tahap 2, 4, 5.
  • Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa
    Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para user yang ada dan para useryang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
    Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
    1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
    2. Peninjauan dokumentasi yang ada
    3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
    4. Daftar pertanyaan dan wawancara
  • Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
    Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data modelseperti ER/EER modelselama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi databaseyang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.Tahap perancangan databasesecara konseptual mempunyai 2 aktifitas pararel:
    1. Perancangan skema konseptual
      Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-independent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship) model.Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent dan langkah selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.
    2. Perancangan transaksi
      Menguji aplikasi-aplikasi databasedimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel bersama tahapp perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.
  • Tahap 3, Pemilihan DBMS
    Pemilihan databaseditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi.Contoh faktor teknik:
    Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
    1. Struktur data
      Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
    2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
      Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
    3. Tersedianya layanan penjual
      Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
  • Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
    Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:
    1. Pemetaan system-independent
      Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tersebut.
    2. Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
      Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database. Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan databasesecara fisik telah lengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.
  • Tahap 5, Perancangan database secara fisik
    Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan databasesecara fisik :
    1. Response time
      Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
    2. Space utility
      Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.
    3. Transaction throughput
      Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
  • Tahap 6, Implementasi Sistem database
    Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang databasetersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian tahap operasional dari sistem database dimulai.

Defnisi SQL DDL DML DCL

Defnisi SQL DDL DML DCL

SQL (Structured Query Language)SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
Fungsi Dasar SQL
SQL sebagai bahasa yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan basis data sehingga dalam membuat dan memanipulasi basis data sebaiknya kita mengetahui fungsi dari perintah dasar SQL itu sendiri dalam membangun sebuah basis data.
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI.
DDL - Data Definition Language 
merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisi metadata dari objek-objek database.  

Fungsi / kegunaan DDL
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah
CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.

DML - Data Manipulation Language
merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam table seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.  

Fungsi / Kegunaan DML
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
SELECT untuk menampilkan data 
INSERT untuk menambahkan data baru 
UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada 
DELETE untuk menghapus data

DCL
 Data Control Language disingkat dengan DCL. Merupakan perintah-perintah yang dapat digunakan untuk menjaga keamanan basis data, perintah tersebut dapat dipakai untuk menentukan akses basis data hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu dan dengan macam akses yang dibatasi pula.

Fungsi / Kegunaan DCL
Digunakan untuk melakukan pengontrolan data dan server databasenya.
Beberapa printah DCL :
-          -GRAND
Digunakan untuk memberikan hak/ijin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE), dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.
-          -REVOKE
Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.
http://prajuritbatin.blogspot.com/2012/08/defnisi-sql-ddl-dml-dcl-dan-fungsinya.html